Jumat , 1 Desember 2023
Ibu, Anak, dan Mantu Diringkus Akibat Terjerat BBM Ilegal
Puluhan jerigen dihadirkan oleh petugas kepolisan Polrestabes Palembang yang diamankan dari tempat penampunagan ilegal

Ibu, Anak, dan Mantu Diringkus Akibat Terjerat BBM Ilegal

Palembang,SindoSumsel.com—Polisi berhasil meringkus pemilik tempat penampungan BBM Ilegal di Jalan Sriwijaya Raya Palembang yang dikelolah oleh ibu, anak, dan mantu. Bahkan dalam sehari dapat menampung 500 liter solar dari sopir nakal.

 Pelaku tersebut ialah yakni Yuherni (44), Doni(19), dan Aan Saputra (22). Menurut keterangan polisi bila modus yang dilakukan mereka dengan mendesain tempatnya seperti bengkel mobil.

 “Modusnya ini rumah seperti tempat bengkel mobil, jadi sopir truk nakal yang akan menjual BBMnya  datang ke tempat pelaku dengan menjual senilai 7.000 rupiah,”ujar Kombes Pol Mokhamad Ngajib,

Kemudian minyak solar tersebut dibawa  ke gudang penampungan minyak yang berada di belakang bengkel. Barang bukti yang disita yakni 14 jerigen yang berisi BBM jenis solar, 35 jerigen kosong, 4 buah drum besi, 1 buah drum plastik, 1 buah selang, 1 buah ember, 1 buah corong, dan satu unit mobil dump truk warna hijau nopol B 9958 TDE.

Baca :  Rute Baru Ujian Praktek SIM Belum Bisa Digunakan, Ini Penyebabnya

Ia mengungkapkan, kegiatan jual beli BBM jenis solar tidak ada perizinannya yang dilakukan pelaku selama Setahun. Tidak sampai disitu polisi juga berhasil ringkus sopir nakal yang melakukan penggelapan BBM dari anak perusahaan BUMN bernama bernama Zuhri (46).

Ibu, Anak, dan Mantu Diringkus  Akibat Terjerat  BBM Ilegal

Atas tindakkan keempatnya tersebut, mereka terjerat pasal 55 UU RI no 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi Jo pasal 55 ayat (1) KUHPidana, dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun.

 Sementara itu, pelaku Yuherni mengatakan dirinya membeli minyak solar itu dengan harga 7 ribu rupiah, dan menjualkan lagi kepada pengecer seharga Rp 9 ribu rupiah.

“Mereka para sopir datang sendiri ke tempat saya pak untuk menjual minyak, tapi kalau sopir-sopir lama sudah paham. Saya melakukan kegiatan ini kurang lebih satu tahun, demi kebutuhan ekonomi pak,”tutupnya.

Baca juga: Positive HIV Pemilik Panti Asuhan Fisabilillah di Penjara Tempat Khusus