Rabu , 18 September 2024
Jakarta Elektrik PLN Gagal ke Final Four
Smash kencang dari pemain Jakarta Elektrik PLN, tak membuatkan hasil akibat di block dua pemain BJB Tandamata

Jakarta Elektrik PLN Gagal ke Final Four

Malang, SindoSumsel.com—Gagal sapu bersih dua laga terakhir, Jakarta Elektrik PLN tak mampu bergerak di dasar klasemen PLN Mobile Proliga tahun 2023, setelah kalah dari Bandung Bank BJB Tandamata dengan skor 1-3  (19-25, 18-25, 25-23, 18-25) di GOR Ken Arok Malang.

Kekalahan itu sekaligus juga menggagalkan peluang tim asuhan Ziya Radjabov lolos ke final four. Dari delapan laga, Elektrik PLN baru menang satu kali.

Dengan demikian pula, kekalahan itu meloloskan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia yang sudah meraih empat kemenangan dari delapan laga. Meski Elektrik PLN nantinya menang di sisa dua laga tidak mungkin mengejar Petrokimia.

Asisten Pelatih Jakarta Elektrik PLN, Maman Suparman mengungkapkan  pertandingan dengan Bank bjb sudah maksimal dan mempersiapkan melawan tim Bank bjb di dalam latihan, seperti menghadapi pemain asing dari sang juara bertahan, Madeline. “Dalam sesi latihan sudah diperbaiki tapi dilapangan tidak sesuai dengan yang diterapkan di lapangan,” kata Maman

Menurutnya, banyak kesalahan receive, yang dilakukan para pemain Elektrik PLN. “Pemain kita seperti kurang Spirit, kurang fighter saat pertandingan tadi. Serangan hanya ada dari pemain asing, akhirnya seter masih bingung mau diberikan ke siapa,” tandasnya

Baca :  KONI Sumsel Target Medali Emas Sepakbola Porwil 2023

Kapten tim Elektrik PLN, Shinta Ainni Fathurrahmi,  permasalahan di pertandingan versus Bank bjb pengalaman mental bermain kurang,  masih belum bisa bermain keluar dari tekanan.

Pelatih Bandung Bank BJB Tandamata, Alim Suseno mengatakan pertandingan ini merupakan hasil perbaikan dari pertandingan sebelumnya. “Kita mulai menekan permainan-permainan yang kemarin. Kita harus menemukan jati diri permainan, untuk hadapi final four.

Menurut Alim, tim asuhannya melakukan rotasi saat melawan Jakarta Elektrik PLN dan berusaha memainkan pemain yang belum pernah main, sekaligus untuk berjaga-jaga jika pemain inti ada permasalahan.

Alasan pelatih Alim memainkan pemain lapis kedua , supaya saat dimainkan di final four nanti pemain sudah terbiasa dan tidak kaget lagi. Di final four juga Alim berusaha merotasi untuk pemain-pemain muda yang belum pernah main.