Palembang,SindoSumsel.com–Raut wajah sedih terlihat dari wajah Herman (38) ayah kandung dari DA(7) yang menjadi korban gagal operasi di satu rumah sakit daerah yang ada di Palembang pada Februari 2023 lalu.
Menurutnya kondisi anak ketiganya saat ini belum sadarkan diri, pasca kembali menjalani operasi keempatnya.
“ya benar, usai operasi Senin (13/3/2023) kemarin, anak saya belum sadarkan diri hingga sekarang,’Ujarnya saat dihubungi via telepon, Minggu(19/3/2023).
Ia mengungkapkan, bila anak ketiganya tersebut sempat berhenti detak jantungnya namun, berkat usaha dokter yang menangani detak jantung DA kembali berdetak setelah dilakukan pompa jantung secara manual.
“Sebelumnya dokter izin kepada kita untuk menggunakan mesin kejut. Dan tak disetujui saya, dikarenakan anak saya masih kecil bila itu tetap dilakukan kondisi anak nya bisa memburuk,”katanya.
DA yang saat ini masih terbaring di RS Mohammad Hoesin Palembang, menunggu sadarnya anak ketiga dari pasangan Herman(38) dan Yani tersebut dan merupakan warga Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang.
“Dokter bilang hanya mukjizat yang dapat menyembuhkan anak saya. Apalagi denyut hati atau jantungnya selalu turun naik,”Katanya.
Sebelumnya,
Mengeluh sakit dan keluar cairan nana dari perut Desfa Anjani (7) anak perempuan pasangan Yani (38) dan Herman yang diduga mengalami kesalahan prosedur pasca operasi yang dialaminya pada, 2 Februari 2023.
Dihadapan awak media, Selasa (7/3/2023) keduanya menceritakan awal mula anaknya masuk ke RS Bari, Palembang, Pada 2 Februari 2023), saat itu Desfa dirawat di RS Bari lantaran sakit tipes. Namun setelah dilakukan perawatan intensif kondisi Desfa pun membaik.
“Anak saya ini masuk rumah sakit sakit tipes dan sembuh. Namun setelah beberapa hari dirawat anak saya ini mengeluh sakit perut. Saat itu lalu dilakukan rontgen, dan dari hasil medis dinyatakan anak saya mengalami usus buntu,”ujar Yani didampingi Herman, Selasa(7/3/2023).
Tanggal 6 Februari tindakan operasi usus buntu pada anaknya. “operasi dilakukan dan kondisi anak saya masih dalam perawatan. Tanggal 10 Februari, anak dinyatakan boleh pulang serta diberikan obat paracetamol dan antibiotik, saat itu,”Katanya.
Sesampai dirumah kondisi Desfa pun bukan malah membaik, Tapi dari jahitan operasi tersebut ada cairan yang keluar,” saat itu kami membersihkan sendiri dengan kasa dan Betadine yang kami beli sendiri di apotik. Namun lama kelamaan cairan yang keluar itu pun berbuah busuk (bau amis),”Katanya.
Terlihat lama kelamaan cairan tersebut keluar deras, karena panik dan cemas dengan kondisi anak bungsu tersebut. Yani dan suaminya Herman pada 16 Februari kembali membawanya anaknya ke RS Bari, Palembang.
“Kami bawa kembali pak. Namun katanya akan dilakukan tindak operasi. Meski, sudah dilakukan operasi kedua oleh Dokter berinisial B, cairan tersebut tetap masih keluar. Hingga akhirnya pada 24 Februari dilakukan oleh operasi ketiga hasilnya sama saja,” katanya
Pada operasi ketiga, hasil yang terjadi sama dan barulah dokter tersebut memberikan opsi (pilihan kepada Yani untuk dilakukan operasi kembali atau usus anak dipotong kembali.
” Saya kesal pak, saat diberikan dua opsi tersebut. Kenapa tidak dari awal saja usus anak saya dipotong kembali biar aman. Namun ketiga saya meminta opsi tersebut, dr pun mengatakan di RS Bari tidak ada Dokter bedah anak, dan akhirnya dirujuk ke Hermina, Palembang,”ungkap yang tidak terima dengan kondisi anaknya yang sudah lemah.
Atas peristiwa ini, Yani dan Herman juga akan melaporkan peristiwa ini ke Pihak Kepolisian. ” kami berharap ada yang perhatian kepada kami. Kami orang susah jangan dipermainkan,’ katanya. (Diw).
Terpisah, kondisi terkini Desfa Anjina (7,2 ) tahun hingga kini masih dirawat ke RS Hermina, Palembang. Desfa pun masih terbaring lemas di bed . ” Informasi mau dilakukan operasi pak karena kondisi anak sata yang lemas, jadi belum dilakukan operasi,” kata yani.
Ditambah Yani, anaknya terus mengeluh sakit dibagian perutnya,”katanya.
Baca juga: Cerita Bripka Firman Saat Menolong Monyet Yang Jadi Korban Tabrak Lari