SindoSumsel.com Mengabarkan dan Mencerahkan
Palembang, SindoSumsel.com—Meski putaran pertama PLN Mobile Proliga tahun 2023 sudah berakhir, namun, banyak keputusan wasit yang merugikan klub atas poin yang seharusnya masuk dan tidak menjadikan poin. Begitu pun keputusan lainnya.
Protes akan keberadaan video challenge dari sejumlah pelatih klub pun diutarakan termasuk juga pelatih Bank Sumsel Babel Lee Young Taek dan manajer tim Jakarta BNI 46, Agus Junjungan. Pelatih asal negeri Ginseng mengatakan, kecewa dengan kepemimpinan wasit selama ini memimpin yang dianggap kontroversial.
“Kita sangat kecewa atas kepemimpinan wasit selama ini, jika kualitas proliga seperti ini maka kualitas wasit di proliga bisa terpuruk,’ujar Lee Young Taek, Selasa(24/1/2023).
Ia menambahkan, harusnya penerapan sistem video challenge sudah diterapkan di setiap putaran baik pada putaran pertama dan putaran kedua. Karena di seluruh dunia liga volinya sudah menerapkan sistem video challenge.
“Tidak habis pikir sekelas proliga penerapan video challenge hanya diterapkan di final four saja, harusnya itu bisa digunakan di setiap pertandingan. Dengan belum diterapkannya itu, keputusan wasit merugikan tim,”katanya.
Senada dengan hal tersebut. Manager tim Jakarta BNI 46, Agus Jungjungan juga pernah merasakan hal yang sama dengan tim Bank Sumsel Babel. “Jika dilihat kebutuhan akan video challenge sangat berpengaruh, Namun, mau gimana lagi penggunaan itu hanya berlaku pada final four saja, dan kita harus menahan diri untuk ikut aturannya,”Katanya.
Sementara itu, Wakil Direktur Proliga, Reginald Nelwan mengungkapkan, sejak awal sebelum dimulainya Proliga musim ini sudah diinformasikan ke klub-klub peserta Proliga, jika video challenge mulai beroperasi mulai final four nanti.
“Kita sejak awal sudah memberikan informasi kalau video challenge itu mulai operasi waktu final four nanti,”kata Reginald.
