PALEMBANG,SINDOSUMSEL.COM–Lebih dari lima tahun sudah calon pedagang yang membeli kios projek pasar Cinde tidak mendapatkan penjelasan oleh PT Magna Beatum (Pengembang Aldiron), kini minta uang kembali.
Mareta Eka Sabrina mengatakan, ada sekitar 30 orang yang menjadi korban ketidak jelasan projek Aldiron Plaza yang saat itu dikerjakan oleh PT Magna Beatum.
“Jumlah korban sebenarnya sangat banyak. Namun, dalam kelompok kami saja, ada sekitar 30 orang dengan total kerugian mencapai Rp 8,4 miliar,”ujarnya kepada wartawan, Minggu(30/5/2023).
Reka menambahkan bahwa calon konsumen yang telah membeli kios dari PT PT Magna Beatum mulai dari tahun 2017 hingga 2019.
“Permintaan kami tidak terlalu banyak dan sebenarnya bisa segera selesai. Namun, kami tetap membutuhkan kejelasan,” katanya.
Apalagi investasi di Aldiron ini cukup besar. Bahkan ada juga temannya yang membeli hingga 2-3 kios.
“Jika tidak ada kejelasan, harapan kami tidak terlalu banyak, hanya agar uang yang sudah kami investasikan dalam pembelian kios bisa pengembang kembalikan sepenuhnya. Karena masalah ini terus berlarut-larut, menurutnya, perlu ada solusi yang pengembang pikiran,”katanya.
Reka dan para korbannya berharap agar pemerintah provinsi dapat memfasilitasi pertemuan antara para korban dengan pihak PT Magna Beatum untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kami telah mencoba menghubungi kontak dari PT Magna Beatum, yang merupakan pengembang Aldiron Plaza. Namun, semuanya tidak aktif,” katanya.
Sedangkan kantor perwakilan mereka di Sumsel juga sudah tidak ada lagi. Jika tidak ada penyelesaian atas masalah ini, para korban akan mengirim surat kepada pemerintah pusat, termasuk Presiden Jokowi.
“Kami telah menunggu cukup lama, namun bukannya masalah ini diselesaikan, sampai saat ini belum ada kejelasan,”tegasnya.
Baca juga: Puluhan Petak Kios di Pasar Cinde Hangus Terbakar, Ini Penyebabnya