Jumat , 1 Desember 2023
Uang Ratusan Juta Milik Satu Keluarga Dibawa Lari Oleh Oknum Dosen, Modusnya Masuk Kerja
Ketujuh korban penipuan kerja datangi SPKT Polrestabes Palembang, Rabu(21/12/2022).

Uang Ratusan Juta Milik Satu Keluarga Dibawa Lari Oleh Oknum Dosen, Modusnya Masuk Kerja

Palembang, SindoSumsel.comAprinaldi(28), Kiki Anggraini(23), Ilham(24), M Ferdi(23), Tasya(22), Elvira(22), dan Ajeng(22),Rabu(21/12/2022) mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) lantaran menjadi korban penipuan terhadap oknum dosen yang bekerja di suatu perguruan tinggi kesehatan di Palembang.

 Ketujuh korban yang semuanya memiliki ikatan keluarga ini mengatakan, bila pelaku tersebut ialah Rismala Kesuma, tetangga mereka yang telah kenal dekat dan membawa lari uang senilai 100 juta rupiah tersebut.

“Kita datang ke sini, karena menjadi korban penipuan oleh RS(pelaku) yang melarikan uang kita bertujuh senilai  100 juta rupiah,”Aprinaldi, satu dari ketujuh korban yang ditemui di tempat.

Ia mengungkapkan uang tersebut merupakan uang penawaran masuk kerja di berbagai instansi pemerintahan yang berada di Kota Palembang. “Pelaku ini mulanya melakukan pendekatan dengan kami dan datang ke rumah pada bulan Agustus lalu. Ia mengaku bisa masukkan kerja di sejumlah instansi pemerintahan. Namun, ada uang masuknya,”katanya.

Dari keterangannya bila pelaku sudah tidak ada lagi di rumahnya. “Kalau sekarang hanya ada suaranya saja di rumah. Dan itu pun dari pihak keluarganya mengatakan bahwa pelaku sudah tidak tinggal  lagi di sana (Jalan Papera Kecamatan Ilir Timur 1 Palembang,”katanya.

Baca :  Universitas Bina Darma Utus Mahasiswa Salurkan Bantuan ke Semeru

“Kami sempat curiga karena dia ngomong kalau pelantikan akan dilakukan tanggal 19 Desember 2022 siang. Disitu kami curiga kok siang, dan terakhir ketemu sekitar seminggu yang lalu, ” katanya.

Uang Ratusan Juta Milik Satu Keluarga Dibawa Lari Oleh Oknum Dosen, Modusnya Masuk Kerja

Belakangan diketahui dari korban bila pelaku bekerja sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi kesehatan di Palembang. “Setahu saya dia kerja di sana sebagai dosen tapi pas saya tanya ke adiknya ternyata sudah tidak lagi, ” katanya. 

Kecurigaan Aprinaldi semakin kuat ketika terlapor meminta uang lagi untuk tes PCR sekitar satu minggu yang lalu.

“Disitu kami tambah curiga pak, akhirnya kami tidak mau memberikan uang dengan alasan mau tes sendiri saja. Tapi pas tanggal 19 Desember kemarin, adiknya memberi tahu ternyata terlapor sudah pergi dari rumah sejak pagi, ” katanya.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Haris Dinzah membenarkan adanya laporan tersebut. Selanjutnya laporan akan dibidik oleh Satreskrim Polrestabes Palembang.

“Laporan korban sudah kami terima, dan nanti akan kami tindak lanjuti, ” katanya.